C Am ini zaman fitnah, era kegilaan F norma dipinggirkan G demi kekuasaan, pasti rakyat korban C tolong tuan lepaskan Am F cakar ambisimu, ingatlah sejarah G hancur bangsa karena ketamakan C F C untuk apa.. untuk apa dipaksakan C G bukannya.. jadi gembala malah F nanti tuan jadi serigala.. Fm C haus darah kami C Am ini pengulangan, takut kemiskinan F uang diTuhankan G segala cara pasti dijalankan C tolong tuan lepaskan Am F cakar ambisimu, ingatlah sejarah G hancur bangsa karena ketamakan C F C untuk apa.. untuk apa dipaksakan C G bukannya.. jadi gembala malah F nanti tuan jadi serigala.. Fm C haus darah kami.. E Am puaskah tuan tuan belaga jadi F C kompeni tinggi adu sana, adu sini G dalam kebingungan ambil keuntungan Am sesuai janji tuan, rebut kembali F persetan dengan dosa dan malu C malah makin seru akan hilang G Am F C kepala orang orang sepertiku.. G aku tidak lupa Am saat sejarah bangsaku F mempermalukan dirinya sendiri C G aku.. tidak lupa Am saat kalian dengan mudah F C mencabuti nyawa seperti kambing kambing G rakus di padang rumput Am aku tidak lupa F C dan demi jantungku yang nyaris berhenti G Am malah dengan mudahnya kalian lupa.. C Am ini pengulangan, takut kemiskinan F uang diTuhankan G segala cara pasti dijalankan C F C untuk apa.. untuk apa dipaksakan C G bukannya.. jadi gembala malah F nanti tuan jadi serigala.. Fm C haus darah kami E Am puaskah tuan tuan belaga jadi F C kompeni tinggi adu sana, adu sini G dalam kebingungan ambil keuntungan Am sesuai janji tuan, rebut kembali F persetan dengan dosa dan malu C malah makin seru akan hilang G kepala orang orang sepertiku.. Am puaskah tuan belaga jadi F C kompeni tinggi adu sana, adu sini G dalam kebingungan ambil keuntungan Am sesuai janji tuan, rebut kembali F persetan dengan dosa dan malu C malah makin seru akan hilang G Am kepala orang orang sepertiku.. F ingin kalian bawa kemana karakter bangsa ini C (korupsi, kolusi, nepotisme) G kembali ke dalam kegelapan tirani Am F tangan besi, kerakusan C G semua hal diputar balik Am semua hal menjadi abu abu
ini zaman fitnah, era kegilaan norma dipinggirkan demi kekuasaan, pasti rakyat korban tolong tuan lepaskan cakar ambisimu, ingatlah sejarah hancur bangsa karena ketamakan untuk apa.. untuk apa dipaksakan bukannya.. jadi gembala malah nanti tuan jadi serigala.. haus darah kami ini pengulangan, takut kemiskinan uang diTuhankan segala cara pasti dijalankan tolong tuan lepaskan cakar ambisimu, ingatlah sejarah hancur bangsa karena ketamakan untuk apa.. untuk apa dipaksakan bukannya.. jadi gembala malah nanti tuan jadi serigala.. haus darah kami.. puaskah tuan tuan belaga jadi kompeni tinggi adu sana, adu sini dalam kebingungan ambil keuntungan sesuai janji tuan, rebut kembali persetan dengan dosa dan malu malah makin seru akan hilang kepala orang orang sepertiku.. aku tidak lupa saat sejarah bangsaku mempermalukan dirinya sendiri aku.. tidak lupa saat kalian dengan mudah mencabuti nyawa seperti kambing kambing rakus di padang rumput aku tidak lupa dan demi jantungku yang nyaris berhenti malah dengan mudahnya kalian lupa.. ini pengulangan, takut kemiskinan uang diTuhankan segala cara pasti dijalankan untuk apa.. untuk apa dipaksakan bukannya.. jadi gembala malah nanti tuan jadi serigala.. haus darah kami puaskah tuan tuan belaga jadi kompeni tinggi adu sana, adu sini dalam kebingungan ambil keuntungan sesuai janji tuan, rebut kembali persetan dengan dosa dan malu malah makin seru akan hilang kepala orang orang sepertiku.. puaskah tuan belaga jadi kompeni tinggi adu sana, adu sini dalam kebingungan ambil keuntungan sesuai janji tuan, rebut kembali persetan dengan dosa dan malu malah makin seru akan hilang kepala orang orang sepertiku.. ingin kalian bawa kemana karakter bangsa ini (korupsi, kolusi, nepotisme) kembali ke dalam kegelapan tirani tangan besi, kerakusan semua hal diputar balik semua hal menjadi abu abu